Sabtu, 30 April 2011

Karakteristik Bonsai Jepang


Memelihara tanaman secara alami dalam sebuah media serta menjaga pertumbuhannya agar tetap indah dan kerdil merupakan sebuah seni dalam membuat miniatur hutan di lingkungan rumah. Seiring berjalannya waktu unsur seni dan keindahan sebuah pohon mini selalu melekat pada setiap tampilannya, maka proses pemeliharaannya disesuaikan  dengan karakter asli tanaman sewaktu tumbuh liar di alam.
Perkambangan Seni Tanaman Kerdil ini sebenarnya dimulai sejak abad sebelas di Tiongkok, dan mulai masuk ke jepang pada abad lima belas. Sejalan dengan perkembangan dan persebaran di jepang, tanaman kerdil ini diberi nama “Bonsai”, seperti yang anda kenal saat ini.
Hingga saat ini keindahannya masih di buru oleh para pencinta bonsai di seluruh negara, bahkan tidak sedikit dari mereka hunting hingga ke beberapa Negara.
Seni bonsai di jepang sudah menghasilkan karya yang cukup mengagumkan, dengan beraneka ragam bentuk dan rangkaiannya. Pemberian nama bonsai diberikan berdasarkan tinggi,bentuk, dan banyaknya tanaman yang dirangkai. Sehingga dikenal beberapa jenis bonsai.
Berdasarkan tingginya, bonsai dibagi menjadi empat :
1.       Mame bonsai, berukuran sangat mini 12,5-15cm. Dengan ukurannya yang kecil, pemilihan pot pun harus disesuaikan yakni tidak lebih besar dari cawan tempat minum sake.
2.       Ko bonsai, tingginya 15-30cm. bonsai jenis inilah yang sangat terkenal. Tinngi bonsai dengan tinggi pot berbanding 3 : 1, tinggi tanaman di ukur dari atas tanah di dalam pot.
3.       Chiu bonsai, tingginya hingga 60cm sehingga mudah dalkam hal perawatannya.
4.       Dai bonsai. Dai berarti besar, maka tinggi bonsai lebih dari 60cm. pot yang digunakan pun lebih besar dan berat sehingga tidak mudah untuk dipindahkan. Oleh karena itu bonsai jenis ini sering ditempatkan di kebun atau taman.
Berdasarkan bentuk atau gaya :
  1. Chokkan / formal upright bila batang pokoknya tegak lurus.
  2. Tachiki/ informal upright, batang pokonya tegak dan meliuk.
  3. Han kengai/ semi cascade, batang pokoknya tumbuh setengah menggantung.
  4. Kengai/ cascade, batang pokoknya menggantung dan turun kebawah menyerupai air terjun.
  5. Shakan/ slanting, bentuk batang pokoknya tumbuh dalam posisi miring.
  6. Fukinagashi/ windswept, bentuk batang pokok condong kesamping dan cabangnya mengarah ke satu sisi. Layaknya pohon yang menahan sapuan angin kencang.
Berdasarkan banyaknya tanaman yang dirangkai dalam satu pot
  1. Yose-ue, rangkaian 3-4 batang pohon dengan gabungan 2 pohon tinggi dan 1 pohon rendah atau 1 pohon tinggi dengan 2 pohon pendek.
  2. Kabumono, satu batang pokok dengan satu atau lebih batang sekunder yang mempunyai ketinggian tertentu, terdiri dari 2 batang atau lebih.
  3. Ne-suranari, bila beberapa batang pokok tumbuh dekat pangkal akar.
  4. Ishi tsuki, batang pokok tumbuh dengan perakaran yang melingkari batu.
  5. Bonkei, bentuk kebun mini dari pepohonan mini yang dirangkai dengan cara lain,misalnya batu-batuan, boneka, dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar